Kage-Chan : oh iya biar kerasa efeknya silahkan pasang lagu Episode - Versailles dan juga sediakan tisu sama kaca mata hitam desu, mungkin untuk orang yang feminim mungkin efeknya bakalan kepake hehehehe itu saran saya. . ^^ yosh selamat membaca
********************************************************************************************************
“ No~noa i~ini dimana??”
Teru yang sedang mengendarai motor bertanya kepada Noa yang berada di belakangnya. Tempat yang dilalui oleh Teru sekarang sekeliling pohon-pohon besar dan terlihat batu-batu dan kayu-kayu.
“berhenti.”
“ ba~baik. .”
“ dari sini kita jalan saja.”
“ eeeh. .tapi noa lihat disini gelap dan juga. . menakutkaaaann. .”
“ ayo kau ikut saja.”
“ hmm. . .baiklah. . .”
Noa memimpin didepan dan Teru mengikuti di belakang,mereka ber jalan di jalan yang terjal dan pencahayaan yang kurang, Teru dan Noa mengikuti jalan menanjak di depannya.
“A~aaakhh”
Teru yang tidak terbiasa terjatuh di tanah yang dingin.
“kau tidak apa-apa?”
Noa membantu Teru berdiri
“iya aku baik-baik saja”
Ucap Teru menahan sakit.
“sini sebaiknya kita pegangan tangan”
Noa mengulurkan tangannya perlahan kedepan Teru
“terimakasih”
Teru yang senang dengan perlakuan Noa menyambut baik tangan Noa yang putih dan juga hangat, Teru menggenggam tangan Noa dengan erat, seperti Teru takut kehilangan Noa yang berjalan di depannya.
TEP TEP TEP TEP
Noa tiba-tiba berhenti
“ eeh Noa kau kok berhenti. . waaah luas sekali”
Ucap teru melihat sekelilingnya yang luas dengan padang rumput.
“ ini dia. . disinilah kakakku sekarang!”
Noa memperlihat kan batu nisan bertuliskan Kagurazaka Hiroki 1988~2006
“ di~diaa??No~Noaaaa. . .”
Teru menyesal dengan permintaannya.
“ . . . . .”
Noa hanya terdiam, dia merundukkan kepalanya juga menutup matanya lalu mengepalkan tangannya seperti sedang berdoa.
‘noaaaa. . kasihan sekali kau, aduuh aku ini kenapa sih meminta hal seperti ini kepadanya kasihan kan dia’
Ucap teru dalam hatinya yang lugu.
“ sudah lama aku tidak kesini, bagaimana keadaan mu kak?. .”
Noa bercakap-cakap dengan batu Nisan milik kakaknya itu dengan senyumannya.
“ haaa. .aku harap kau baik-baik saja. . .”
Noa mengalirkan air matanya, Teru yang berada di sampingnya melihat dengan wajah menyesal.
“ Noa maafkan aku. . .”
Teru meminta maaf kepada Noa yang sedang menangis.
“ . . . . . . . . . . . .hmm. . . . .ayo kita pulang. .”
Noa menyeka air matanya dan pergi menuju tempat di parkirkannya motor tadi.
“ hmm. .”
Teru masih diam di depan batu nisan itu.
“ hmmm. . aah, perkenalkan namaku Teru, oh iya mulai dari sekarang aku bersama teman-teman ku menumpang di rumahnya Noa loh walupun hanya beberapa bulan, hehe maaf kan aku ya kak, itu salahku sih aku sudah mengacau jadi kami tidak ada tempat tinggal. . . . oh iya kalau mau tau teman-teman ku kau bisa ke sana, pasti mereka senang bisa mengenal mu.”
Teru yang tadinya kebingungan sekarang malah mengobrol dengan batu nisan yang bisu.
“ . . . . . .eh . . . . . . eh . .kalau soal Noa tenang saja kak aku akan melindunginya hihi. .”
Teru berbisik dengan batu Nisan itu.
“ . . teruuu. . .hmm. .”
Noa hanya heran melihat tingkah laku Teru
“ ayo Teru kita pulang.”
Noa mengajak Teru pulang
“ iya. . .sampai jumpa kak. .hihihi”
Teru pergi menuju Noa yang sedang menurunu tanjakan tadi.
“Noa hati-hati jalannya licin nanti kau jatuh”
Ucap Teru yang melihat Noa berjalan cepat sekali menuruni bukit.
“iya aku sudah bia~saaaaaaa aaah”
Noa tergelincir oleh sepatu hak 5 cenyinya kebawah bukit sambil menatap tanah hitam yang ada di depannya.
GREEP
“aku tangkap kau”
Ucap Teru sambil melingkarkan pergelangan tangannya di perut Noa yang memakai Jaket Hitam berbulu.
“apa kau baik-baik saja??”
Ucap Teru yang masih memeluk Noa.
“i~iya te~terimakasih banyak”
Ucap Noa yang tersipu malu sekaligus kaget.
“kembali. . . eheheh ayo kita pulang sekarang giliran ku yang memimpin ayo sini”
Teru melepaskan pelukannya lalu membalikan tubuh Noa dan memegang tangannya.
“AYOOOO ahahahahaha”
Teru bersemangat menuruni bukit sambil menggenggam tangan Noa, Noa yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya tersenyum bahagia.
-^^-
0.0
o//.//o
merekapun sampai di depan motor hitam yang berkilau dengan selamat tanpa cacat sedikitpun.
“hmmm. . .Teru boleh aku tau kenapa kalian di usir dari hotel itu?”
Noa bertanya kepada Teru yang sedang memakai helm.
“eeh??” Teru kaget mendengar pertanyaan Noa.
“mau kan kau ceritakan padaku?”
Ucap Noa manis kepada Teru.
“e~eeh. . .hmm. . .jadi beginii”
Ucap Teru sambil membayangkan dengan wajahnya yang bersemu.
TERU POV
~FLASH BACK~
Waktu itu karena kami kelaparan dan kepanasan kami memutuskan masuk kedalam hotel lalu kami pergi ke Restaurant yang ada di sana, disana ramai sekali terlihat orang-orang kaya sedang makan siang disana.
“hei liat itu ada anjing bulldog lucu sekaliiii”
Aku melihat anjing yang sedang tertidur di depan pintu restaurant itu.
“kita tidak salah masuk tempatkan??”
Ucap yuki yang terheran-heran melihat orang-orang aneh berlalu lalang didepannya.
“tidak kok, memang ini hotelnya ayo kita makan”
Kamijo yang sejak tadi memimpin kami pergi duluan menduduki tempat yang berada di tengah-tengah ruangan.
Lalu kamipun menyusul lalu duduk di sana.
Setelah kami duduk kami memesan makanan, karena kami semua pria yang sedang kelaparan kami pun memesan semua menu yang ada di sana.
Kami menunggu dan menunggu.
“hmm aku mau ke wc dulu ya”
Aku meminta ijin kepada teman-teman ku untuk pergi ke Wc,
BRAAK
“wc. . .!!. . .hmm”
Ucap Kamijo yang menurunkan kacamata dan novelnya yang sedang dia baca, seolah-olah dia menahanku untuk pergi.
“iya. . .aku mau buang air kecil”
Ucap ku memohon kepada Kamijo, teman-teman yang lain hanya diam menunggu keputusan Kamijo.
“Wc . . . . kau mau pergi kesanaa. . .kenapa hati ku tidak tenang ya”
Ucap kamijo berpikir dengan menunjukan wajahnya yang pintar.
“lebih baik dia di temani!”
Pinta Hizaki menghawatirkan ku.
“heee?? Tidak usah aku kan sudah besar kenapa aku harus di temani?”
Aku menolak permintaan Hizaki.
“ya jika kau tidak di temani pasti sesuatu yang buruk akan terjadi”
Kata Yuki dingin kepadaku, jahat sekali diaa. .
“ayoolaaaaaahhh aku tidak akan berulaaah”
Ucapku mencoba meyakinkan mereka.
“kau berjanji kau tidak akan berulah?”
Kamijo mengerutkan keningnya.
“aku BERJANJI”
Jawabku riang gembira sambil membentuk tanda piis di tangan ku.
“haa. . . .baiklah, kau boleh pergi”
Kamijo lemas memberiku ijin.
“HOREEE”
Akupun pergi ke Wc sendirian dengan gembiranya.
TAP TAP TAP
Tepat di depan pintu Wc aku terdiam.
“a~aku harus masuk yang mana??”
Aku terdiam karena tidak ada gambar ataupun tulisan yang aku mengerti. Aku heran masa tempat semegah itu tidak ada petunjuk kemana kita harus masuk.
Aku kebingungan lalu aku putuskan agar tunggu sebentar siapa tau ada yang masuk atau pun keluar dari kedua pintu itu.
TIK TOK TIK TOK TIK TOK
“aku sudah tidak kuat lagiiiiiiiiii”
Karena aku kesal dan tidak bisa menahan lagi akhirnya aku masuk BRAK
“waah!! Sepinyaa pantas ga ada yang keluar”
Kataku sambil masuk kedalam WC untuk buang air kecil.
“ehehehehe kau lihat tadi ahaha dia jelek sekali”
‘eeh?? Suara apa itu?? Se~sepertinya A~aku salah masuk’
Aku kaget mendengar suara wanita yang sedang tertawa di luar.
“ahahah benar dia aneh sekalii ahahaha”
‘waah ada dua orang’ untung keinginanku sudah terlaksana aku pun berniat pergi dari WC itu.
BYUUURRR
“eeh ada orang ya. . .maaf apa kau sudah selesai memakai toiletnya??”
Salah seorang dari mereka bertanya kepada ku aku tidak menjawab karena tidak mengerti bahasa mereka lalu akupun keluar dari WC itu.
KRIIEEETT
“heee??”
Kedua wanita itu melihat ku aneh, aku tidak berkata apapun lalu aku tersenyum ramah kepada mereka.
“eeh? Manis sekali ya anak perempuan ini. .”
Mereka berkata itu padaku lalu aku mencuci tangan lalu bergegas pergi dari sana, aku pikir mereka akan memarahi ku ternyata tidak, ehehehe mereka semua ramah ya.
Aku keluar dari sana aku melihat dan bermain sebentar dengan anjing bulldog yang tertidur di lantai, anjing itu baik sekali. dia senang jika aku elus kupingnya, setelah itu aku bermaksud kembali ke meja dimana kami akan makan.
Tiba-tiba TAP TAP TAP TAP TAP terlihat 30 pelayan yang kelur dari dapur sambil mengangkat beberapa hidangan, semua pelayan itu terlihat cepat sekali jalannya dan juga mereka rapih, aku yang melihatnyapun terkagum kagum.
“waaah bagusnyaaa” ucapku sambil keprok dan berjalan kearah Kamijo dan teman-teman tapi aku tidak melihat apa yang ada di depan ku, ternyata anjing itu ada di depanku aku tidak sengaja menginjak ekornya yang kecil dan unyu itu.
“o~oooww” ucapku melihat anjing bulldog yang terlihat marah kearah ku GUK GUK GUK anjing itu berniat menggitgit ku.
“anjing baik anjing maniiisss diam ya. . .diam saya mau. . . . .lariiiiiii”
Aku yang melihatnya dan takut di gigit lari begitu saja kearah Kamijo dan BRUAK aku menabrak salah seorang pelayan yang sedang membawa sup, sup itu tumpah ke kepala seorang bapak-bapak botak yang sedang memakan steak, dia memegang garpu dan garpu itu pergi melayang kearah seorang wanita muda berambut pirang yang memakai gaun putih dia kaget punggungnya yang putih di tusuk sesuatu dia berbalik dan salah menampar orang, dia menampar pengunjung laki-laki muda yang berdiri di depannya laki-laki itu terlihat pusing karena kepalanya di banting tas hitam besar dia pingsan kearah pelayan yang sedang menuangkan wine, wine tersebut terlempar kearah seorang wanita besar terlihat baju wanita besar itu basah dia berjalan perlahan sambil mengelap gaunnya dengan tisu, tapi dia juga ceroboh dia berjalan sambil menabrak pelayan yang sedang menghibur pengunjung dengan permainan apinya, api itu terlempar kearah bajunya. Bajunya pun terbakar dia berlari-lari semua orang yang ada di ruangan itu menyiram dirinya, dan apinyapun padam lalu semua orang berhenti sejenak.
Aku hanya melihat kejadian itu saja tapi nyatanya banyak orang yang jadi korban.
“o~oow” aku menatap anjing bulldog yang ada di samping ku.
“SIAPA BIANG KELADINYAAAAAA” wanita besar yang berkulit hitam itu berteriak keras sekali sampai semua tempat bergetar, “DIAAAA” dan semua orang menunjuk kearah ku, aku tidak mengerti apa yang mereka katakan.
Semua orang datang menghampiri ku, aku kaget mereka terlihat marah.
“hei hei. . .ada apa ini??” kamijo yang melihat ku kesusahan berbicara kepada mereka menggunakan bahasa inggris, aku yang kebingungan hanya bisa berdiam dan memperhatikan.
“Teru apa yang kau lakukan? Kenapa bisa begini??” ucap Kamijo yang sudah mulai kesusahan menghadapi orang-orang yang marah kepada ku.
“hee?? Aku juga tidak tauu. .” aku menjawab perkataan Kamijo.
“eeeh ada apa ini? Hei kau yang tadi kan? ” terlihat 2 orang wanita yang tadi berpapasan dengan ku di kamar mandi.
“eeh?? Haloo?” ucapku menggunakan bahasaku.
“eeh?? Dia laki-laki?” kedua wanita itu terlihat saling menatap satu sama lain dan “WAAAAAHHH” mereka berteriak aku dan teman-temanku yang melihat hanya terdiam kaget.
“di~dia tadi masuk kamar mandi perempuan” ucap salah satu wanita itu sambil menunjuk kearah ku.
“Kaaaauuu” terlihat wanita besar itu kesal kearah ku dan. . . . . . .yaa begitulah kami di usir ehehehehe”
~~~
Normal POV
“hufft”
Noa yang mendengar cerita Teru menutup mukannya dan berbalik di hadapan Teru.
“hee Noaa?? Kau kenapa??”
Teru yang melihat tingkah Noa melihat heran dengan wajah innocent.
“h. . . . .hh. . .” Noa membenarkan ekspresi mukanya. “a~ayoo ki~kita pergi” ucap Noa menahan Tawa.
“OKEEE” Teru bersemangat menjawab Noa, Teru dan Noa pergi dari tempat pemakaman kakak Noa
WOOOOOONNNNGGGG
~DI PERJALANAN~
“hmm. . .Teru”
Noa yang di bonceng oleh Teru berteriak kepada Teru. Kecepatan Motor yang Teru kemudikan sangat kencang membuat suara Noa sedikit terdengar
“APA?” Teru menjawab teriakan Noa dengan Teriakannya yang tidak kalah keras
“AKU LAPAR KITA MAKAN DULU YA” Noa yang belum makan meminta Teru untuk mengantarnya pergi makan “DIMANA?” suasana sekitar mereka sudah kembali ramai, mereka sudah keluar dari pemakan itu
“DI PEREMPATAN SANA KITA BERHENTI” “BAIK” Teru menambah kecepatan kendaraannya dan memarkirkan motornya dan pergi makan.
“kita makan disini?” teru bertanya kepada Noa yang sudah masuk ke dalam tempat makan itu “iya. . kita akan makan fast food” terlihat di atas tempat itu KFC tempat makanan siap saji
“hehe jadi ingat Hizaki . . . .baiklah” Teru dan Noa pergi memesan makanan dan duduk di meja dekat jendela, mereka saling berhadapan.
~TEMPAT MAKAN~
Suasana di sekitar mereka terlihat sangat ramai banyak sekali orang yang lalulalang membuat suasana disekitar mereka yang harusnya terlihat dingin menjadi hangat.
“oh iya. .hmm Noa. .boleh aku bertanya?” Teru yang duduk dihadapan Noa bertanya dengan sopannya dan juga manis
“iya bertanya apa?” Noa memperbolehkan Teru untuk bertanya. Mereka duduk dengan posisi tegak seperti sedang di intograsi
“soal kakak mu itu” ternyata Teru ingin mengetahui tentang kakak Noa yang sudah meninggalkannya.
“. . . .” Noa tidak menjawab, dia cuman mengedipkan matanya perlahan
“dia meninggal karena apa?” Teru bertanya kepada Noa yang terlihat sedih
“dia sudah melindungi ku”
“melindungi?”
“waktu itu umur ku 12 tahun”
“iyaaa” Teru yang mendengar Noa terlihat sangat penasaran sampai dia tidak menyadari kalau mukanya dekat sekali dengan Noa.
“. . . . .eeee” Noa yang melihatnya hanya melirik ketakutan dan sedikit malu “ini pesanan anda silahkan dinikmati” pesanan Teru dan Noa tiba di tempat dengan selamat sehat sentosa dan bahagia.
“waaah ini sih makanan kesukaan Hizaki. .hahaha” Teru mengangkat daging ayam yang sudah dilumuri terigu dan digoreng ke hadapan Noa “hehehe ayo kita makan” Noa dan teru memakan makannannya sambil bercerita.
Noa melanjutkan ceritanya sambil mengingat kembali kejadian waktu itu
“keluargaku dulu hanya keluarga biasa, keluarga yang sangat makmur. Kami selalu bersama, keluarga ku terdiri dari ibu, ayah, kakak Hiroki, kak Nakahara, kak Hirosi, kak Natsume dan aku, mereka semua kakak laki-laki, dan aku anak perempuan satu-satunya di keluarga ini.”
Noa memulai ceritanya dengan senang hati Teru yang mendengarkan membuka kupingnya yang tertutup rambutnya yang bercat putih.
“Aku dan kakak Hiroki sangat dekat walaupun umur kami berbeda 9 tahun tapi kami seperti sahabat. Kakak selalu ada di sampingku. Ketika aku sedih dia selalu menghiburku, ketika aku kesusahan dia selalu mebantuku, aku sangat sayang sekali kak Hiroki. . .” Noa tersenyum pada saat mengingat hal itu
“hooo” Teru yang mendengarkannya melihat Noa dengan lekatnya sambil memakan daging ayam yang ketakutan di makan Teru.
“hehe. . aku senang sekali kalau melihatnya tersenyum. . .senyuman kakak ku itu dapat membuat ku kembali bersemangat, hati ku menjadi hangat, senyumannya membuat hatiku tenang, wajahnya itu terlihat tenang, bagaikan sekuntum bunga melati yang baru mekar” Noa menutupkan matanya membayangkan sosok wajah kakaknya, ekspresi Noa membuat Teru tercengang.
“Tapi pada suatu hari Ayah mendapatkan pekerjaan di luar negeri dan ibu yang juga ikut bekerja mengikuti jejak ayah. Selang 7 tahun berlalu umur ku sudah menginjak 12 Tahun kakak-kakak ku selain kak Hiroki mengikuti jejak ayah dan ibu yang bekerja di luar negeri”
“ayah meminta kak Hiroki untuk mengikuti jejaknya, tapi kakak menonlak karena saat itu status kakak adalah seorang musisi, ayah dan ibu sangat marah ketika mendengar kak Hiroki yang ingin menjadi seorang musisi dan menolak untuk menjadi penerus perusahaan ayah, tentu saja mereka marah karena sebagai anak pertama seharusnya kak Hiroki dapat meneruskan perusahaan milik ayah”
“Tapi lama ke lamaan ayah mengerti dan mengijinkan kakak untuk menjadi seorang musisi dan kak Nakahara yang menggantikan posisi kak hiroki” kata Noa sedikit memikirkan sesuatu.
“waktu itu aku hanya tinggal berdua dengan kak hiroki di rumah itu, rumah itu terasa sepi biasanya rumah itu selalu ribut kak Nakahara yang cerewet, kak Hirosi yang pemalas, kak Natsume yang narsis, dan kak hiroki yang bijaksana”
“ Kak nakahara, kak hirosi dan kak natsume mereka selalu saja bertengkar bagaikan tikus, kucing dan anjing, tapi kak Hiroki selalu menengahi mereka dengan bijaksana. Hehe” noa tertawa kecil membuat Teru kagum mendengarnya sambil membuka mulutnya lebar-lebar sehingga makanan yang dia sudah gigit pun keluar dari mulutnya
‘waah Noa kau tertawa’ Teru berbisik di dalam hatinya.
“waaah makanan ku. .weeekkzz. .ayo lanjutkan” kata Teru sambil mengelap makanan yang jatuh tadi.
“hmm. . .ketika aku merasa bosan kak hiroki selalu memainkan gitarnya dengan lembut, permainan gitarnya itu bisa membuat ku tertidur. Kakak juga kalau melihat ku sedih selalu bertanya”
‘kenapa kau bersedih Noa? Kau kan anak perempuan satu-satunya! seharusnya kau lebih bersemangat dari aku dan juga kakak-kakak mu yang lain oke?’ kakak berbicara seperti itu sambil mengelus rambut ku setelah itu kakak selalu memelukku erat.
“Pelukan kakak sangatlah hangat, tenang dan juga harum. Wangi tubuh kakak yang harum membuat ku merasa bersemangat, kami selalu tertawa bersama, kakak juga selalu membuatkan ku makanan, makannanya enak sekali aku sangat menyukainya. Dialah kakak ku yang paling aku sayangi” Noa berkata seolah-olah kakaknya berada di sebelahnya sedang memeluknya sambil berdiri, Teru yang mendengar hanya melihat Noa dengan hati yang senang.
“hidup kami sangat menyenangkan, setiap hari kami pasti tersenyum, setiap pagi kakak selalu membangunkan ku, memasak sarapan, mengantarkan aku sekolah dan menjemputku, dia selalu berada di samping ku”
“dan. . . . . . .pada suatu hari ada seorang body guard ayah datang kerumah ku memberikan surat, surat itu berisikan tentang keadaan kami yang terancam, karena perusahaan ayah yang berkembang dengan pesat sangat mengancam untuk beberapa perusahaan lain, beberapa dari mereka telah mengambil tindakan bahkan kakak nakahara terluka karena ancaman itu”
“Banyak perusahaan lain yang ingin menghancurkan perusahaan milik ayah dan membuat cara licik yaitu dengan melukai kami. Aku dan kak Hiroki, kami yang mendengar hal tersebut sedikit ketakutan kakak yang biasanya tersenyum sekarang selalu terlihat berpikir.”
“ Beberapa utusan body guard ayah selalu menemani kami kemanapun kami pergi, membuat kami merasa tidak nyaman. Ternyata surat dari ayah itu benar beberapa body guard ayah terbunuh karena melindungi kami. Kak Hiroki sih pasti sudah bisa menjaga dirinya sendiri, tapi aku yang masih kecil tidak tau apapun merasa menjadi beban untuk kakak,”
“tibalah waktu itu hari terakhir dimana kami bisa bertemu, pada saat pengambilan foto itu, waktu itu minggu 13 Agustus 2006 aku dan kakak ku pergi ke suatu tempat, tepatnya di kebun karet milik ayah kami dulu, terlihat pohon-pohon yang tinggi menjulang menutupi langit, terlihat teduh dan sejuk tidak terlihat siapapun disana kecuali kami dan beberapa body guard ayah, aku berlari-lari mengitari kebun itu”
‘Noaa sini sebentar’ “kakak memanggilku, aku pun pergi kearah kakak”
‘ayo kita abadikan momen ini ahaha’
“kakak terlihat senang sambil menunjuukan kamera kepadaku”
‘tolong fotokan kami’
“ucap kakak kepada salah satu body guard ayah, kakak langsung merangkulku dan berpose di depan kamera, aku yang senang dengan tingkah kakak hanya bisa tersenyum bahagia” JPRET “foto itu pun diambil dengan tidak di duga” JEPRET “aku senang sekali pada saat itu” DUAR
“ketika kami hendak di foto lagi terdengar suara tembakan, kami pun kaget dan langsung di lindungi”
‘KAKAK’ ucap ku setengah menangis ‘NOA. . Hei kau lindungi Noa’
“kakak yang sudah di lindungi oleh 4 orang body guard berteriak ke salah seorang Body Guard yang terlihat di depannya”
‘BODOH’
“ucap Body Guard itu, dan langsung menyekap ku, membawaku pergi menjauh dari kakak”
‘KAKAK TOLONG AKUU’ “aku berteriak histersi takut di bunuh oleh orang yang membawa ku, aku kira dia bagian dari body guard ayah ternyata bukan”
‘NOAAAA. . berikan aku senjata mu. . .CEPAAAT’
“kakak berteriak ke salah seorang Body Guard dan Body Guard itu menyerahkannya lalu pergi mengikuti kakak yang berlari kearah ku”
‘HEI KAU’ “kakak berteriak kepada orang yang telah menangkap ku.”
DUAR “orang yang membawaku menembakan pistolnya kearah kakak, tapi untunglah peluru itu tidak mengenainya, kakak yang marah berlari lalu menendang punggung penjahat itu”
‘APA YANG KAU LAKUKAN?’
“kakak yang sudah marah berteriak kepada penjahat yang sudah tertidur karena tendangan kakak tadi, aku yang di bawanya juga ikut terjatuh, lalu aku bersembunyi di belakang kakak”
‘cih. . .KREEK’ “penjahat itu mengarahkan senjatanya kearah kepalku tapi Terlambat DOR kakak sudah membunuhnya dengan pistol yang dia ambil dari Body Guardnya tadi”
“aku yang melihatnya hanya bisa terdiam sambil membukakan mataku sebesar mungkin, pertama kalinya aku melihat hal seperti itu”
‘noa ayo sebaiknya kita pergi dari sini’
“terlihat pertempuran antar Body Guard ayah dan Body Guard musuh ayah sedang beradu kekuatan, ada beberapa orang yang meninggal di tempat itu, tempat yang tadinya sepi sekarang berubah menjadi lautan pertempuaran, semakin lama pasukan Body Guard ayah berkurang, mereka kalah jumlah”
‘kakak aku takut’ “ucapku kepada kakak yang lari bersamaku, tangan kiri kakak menggenggam tangan ku, dan tangan kanannya yang mengangkat senjata, terlihat kakak yang berulang kali membunuh beberapa musuh kami, aku yang melihat hanya berlari sambil menangis”
KREKCKREK ‘sial pelurunya habis’ “kakak membuang senjatanya yang sudah tidak berisi lagi, dia masih berlari bersamaku’ dari situlah perasaan ku mulai tidak enak”
‘Noa cepat sebentar lagi kita sampai’ “kakak berteriak kepadaku sambil melihat mobil van hitam milik kami di depan, aku yang merasa kurang enak hati, lalu melihat sekeliling”
‘AH!!! KAKAK DI BELAKAAANG!!’ ‘hah?!!’ “terlihat salah seorang musuh mengarahkan senjatanya kearah kami dengan leluasa, kakak yang melihanya langsung membalikan badannya melihat orang itu”
DUAR “senjata itu mengeluarkan pelurunya dengan cepat”
‘NOA AWAAAASSS’
‘KAKAAAK’
“peluru itu mengarah kearah ku, kakak yang melihatnya langsung memelukku, kakak menutupi tubuhku yang kecil dengan tubuhnya yang besar dan juga tinggi”
‘ka~kaaaakkkaaaakkk’ “aku yang kaget berteriak sambil menangis”
“Terdengar beberapa kali tembakan yang sangat cepat semua itu membuat tubuh ku bergemetar dan tidak bisa berbuat apapun. Aku hanya berlindung dari tubuh kakak ku yang berlumuran darah. . . .” Terlihat mimik muka Noa yang bergemetar.
‘No~noaaa’
“ aku yang mendengarnya mulai merangkak keluar dari pelukan kakak dan melihat wajahnya yang tersenyum menahan sakit.aku yang melihat kakak ku hanya menangis sambil berteriak”
‘KAKAK. . . .KAKAK KAK HIROKI AYO BANGUN KITA PERGI DARI SINI KAK, BISA JALAN TIDAK AYO AKU BANTU’
“aku yang masih polos hanya bisa menarik-narik tangan kakak ku. Kakak yang tersenyum dengan mulutnya yang dilumuri darah hanya tergeletak dan bergetar”
“Tangan kakak yang hangat menggenggam tangan ku membuat jantung ku yang tadinya berdetak sangat kencang kembali tenang, lama kelamaan tangan kakak yang hangat mulai mendingin aku yang melihatnya hanya mampu duduk di depannya sambil berkata”
‘kakak sakit ya? Aku elus-elus ya biar sakitnya hilang, sebentar lagi dokternya datang tahan sedikit lagi ya!!’
“aku mengelus-ngelus kepala kakak yang berambut pirang itu, kakak yang melihat hanya tertawa lemas dan menarik ku, kakak membisikakan ku sesuatu”
‘Noa kau anak yang baik dan juga sangat manis. .hehe. .’ kakak tetawa kepadaku dengan wajahnya yang mulai pucat
‘kaaakaaakk’ aku hanya menangis melihat kakak ku sekarat di depan mataku
‘kau harus menjadi anak yang baik, kuat dan juga pintar, aku akan selalu bersamamu, sekarang kau pergi ya, ayo cepat’
“kakak menyuruh ku pergi kearah mobil yang ada di depan kami”
‘TUAAN kau. . .oh tidak’
“datang salah seorang Body Guard mencoba melindungi kami dan melihat keadaan kakak yang mulai sekarat”
‘KAKAAAK ayoo kita pergi bersama aku tidak mau pergi sendiri’
“aku tetakutan melihat kakak yang tertidur dengan darah yang mengalir di dadanya yang bidang dan selalu memelukku erat”
‘Noaaa. . A~ayo. . Ce~Cepaaat PERGIII’
“kakak berteriak sambil mendorong ku dengan tenaganya yang mulai habis”
‘TIDAAAKKK AKU TIDAK MAU MENINGGALKAN KAKAK’
DUAR ‘No~nonaaa Tu~Tuaan maafkan akuu’
“terlihat Body guard tadi terbunuh, tepat di kepalanya terlihat peluru yang masuk kedalamnya”
‘ka~kaaaakaaaakk’ “aku kaget sekali melihat dia langsung tergeletak mati di tempat”
DUAAR ‘NOAAAAAAAA’ “terdengar suara tembakan lagi yang kena bahu ku, rasanya sakit sekali dan juga panas, aku yang terkena peluru itu berdiam kaget sambil memegang bahu kanan ku yang terkena timah panas itu, terlihat darah yang mengalir keluar”
‘ka~kakak?? Apa ini?’ “aku yang kaget hanya bisa berdiam heran dengan mata ku yang mulai berkelabat”
‘NOAAAAAAAAA’ “kakak yang melihat ku langsung beranjak dari tempatny lalu memelukku lagi, kakak tertembak lagi, semua peluru yang harusnya aku terima malah terkena punggung kakak ku yang bidang”
‘Kakak? Apa kita akan mati?’ “aku yang sudah pasrah hanya bisa diam melihat dan mendengar kakak yang terkena beberapa peluru.
‘tidak, hehehe no~noaaa. . .kau harus ingat perkataan ku ini’ “kakak mencoba berbicara kepada ku, aku melihat muka kakak yang tenang, senyumnya terlihat lagi walaupun tertutup dengan darah tapi aku bisa melihatnya”
‘ingat i~ini. . .ka~kau harus me~menjadi anak yang kuat, ba~baik, dan juga pi~pintaarr. . .aku a~akan selalu bersamamu, di~dimana pun aku. . a~aku akan selalu melihat mu, maafkan a~aku ji~jika aku mem~membuatmu sediiiih. . .ki~kita a~akan bertemu kembali’
“ucap kakak ku sambil tersenyum, wajahnya saat itu aku masih mengingatnya, aku yang mendengar hal itu ikut tersenyum, itulah perkataan kakak yang aku ingat sampai sekarang, kakak Tersenyum manis kepadaku, tiba-tiba. . . . . . .jantungku berhenti berdetak.. . . . .rasanya sakit sekali. . .mata ku langsung berkelabat dan aku pingsan di tempat. . .”
“ternyata dia meninggal karena hal itu??” ucap Teru lembut kepada noa yang sedang merunduk.
“bisa kau lanjutkan lagi cerita mu?? Aku ingin tau semuanya” pinta Teru dengan wajah yang sedikit sedih.
“hmm. . .” jawab noa lalu dia melanjutkan ceritanya. .
(mulai lagu Episodenya dari sini ya desu ^^ sankyuu)
‘KAKAAAK’
“aku berteriak dan terbangun di suatu ruangan, terlihat kak Nakahara kak Hirosi dan kak Natsume berada di sekelilingku”
‘NOAAA kau bangun??’ “ucap kak Hirosi histeris, aku yang kaget hanya melihat melirik dan mencari kak hiroki kakak ku yang telah memelukku tadi”
‘mana kak hiroki’ “ucap ku polos kepada kakak-kakak ku yang berdiri melihatku”
‘no~noaa. .’ “kak Hirosi kaget mendengar pertanyaan ku dia langsung menundukan kepalanya dan juga kak Nakahara dan kak natsume mereka pun ikut menundukkan kepalanya”
‘dia sudah meninggal’ “kak Natsume yang selalu menggoda ku menjawab pertanyaan ku dengan mimik muka yang pasrah, aku yang mendengarnya ingin tertawa, aku berpikir mana mungkin kak hiroki meninggal”
‘ahahahaha kak natsume kau itu, ahahaha jahat sekali masa kak hiroki menginggal kau itu’
“aku yang duduk di atas kasur dengan bahu yang di perban dan tangan yang di infus tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan kakak ku itu”
‘Noa. . itu benar. . .dia. . .dia sudah meninggal, 1 Hari yang lalu tepat di rumah sakit ini tepat di sebelah mu’
“aku yang mendengar kata-kata itu hanya terduduk diam dengan air mata yang mengalir tanpa sepengetahuan ku”
‘Noaaaaa’ “sumua kakak ku melihat ku lalu memelukku erat, seolah-olah mencegahku untuk berbuat sesuatu”
‘i~itu tidak mungkin, tidak mungkin. . . .kak hiroki tidak MATIIIII, TIDAAAAAAKK’
“aku yang sedih mendengar perkataan kakak-kakak ku berteriak sekeras mungkin, hati ku ini rasanya seperti terbakar sesuatu rasanya sakit sekalii”
Noa yang sedang bercerita kepada Teru menangis membuat Teru yang di depannya juga menangis.
‘tolong lepaskan aku’
“ucapku yang sudah berhenti menangis”
‘Noaa maafkan kami’
“ucap kak Hirosi kepada ku aku yang mendengarnya langsung membuang mukaku kedalam selimut berwarna biru, aku menutup semua tubuhku dengan selimut itu sambil menangis perlahan, aku masih tidak percaya kakak ku yang selama ini selalu ada di sisi ku sekarang telah pergi meninggalkan ku, dan. . . . . . .dia. . . . . .tidak akan kembali”
“semua kakak ku ikut terdiam tidak berani berkata apapun, baru 2 hari aku merasa di rawat di rumah sakit aku tidak mau makan atau bicara pada orang lain, aku hanya duduk terdiam sambil membayangkan wajah kak Hiroki yang sedang tersenyum, aku hanya menatap tempat tidur yang ada di sebelah kiri ku, rasanya kak hiroki pernah ada di sana, terlihat senyum kakak yang tenang dan indah, setelah itu aku hanya menangis menangis dan menangis, sepertinya air mata ku ini tidak akan pernah habis, kenapa hal itu terjadi padaku?”
TOK TOK TOK “terdengar seseorang yang mengetuk pintu, aku yang mendengar tidak menjawab, lalu terlihat kak Hirosi yang seorang aktris itu memakai pakaian jas hitam celana hitam dan juga rambutnya yang hitam rapi membawa 2 karangan bunga dan satu kota bingkisan”
‘Noa bisa aku bicara pada mu?’ “ucap kak hirosi yang duduk di sebelah ku, aku yang masih sedih tidak menjawab perkataan kakak ku, aku hanya terduduk sambil melihat kasur yang kosong itu”
‘haa. . .setelah peristiwa itu kau dan Hiroki aku bawa ke rumah sakit ini, dia masih hidup pada saat di bawa kesini, aku yang melihatnya sendiri, di sepanjang perjalanan dia memegang tangan mu yang kecil itu, di terus berkata “Noa. . . Noaa” di berkata itu terus sambil tertidur di sebelah mu’
“aku yang mendengar perkataan kak hirosi langsung mengalihkan penglihatan ku kearah kakak ku yang terlihat serius, aku baru pertama kali ini melihat mimik mukanya itu”
‘akhirnya kau mau melihatku. .’
“kak Hirosi yang sejak tadi tertunduk melihatku lalu tersenyum”
‘kau tau sesampainya disini dia berjuang keras untuk hidup, disanalah dia’
“kak hirosi menunjukkan tempat tidur di sebelah kiri ku, tempat tidur yang terlihat rapih, tempat tidur yang selalu di sinari cahaya dari jendela besar di sampingnya”
‘dia disana, setelah menjalani operasi dia di rawat disana, dirinya sangat mengenaskan, kepala dan seluruh badannya di perban, wajahnya yang di tutupi alat bantu pernapasan dan juga tangannya yang penuh dengan suntikan dan infusan, walaupun begitu tapi dia masih terlihat senang, dia selalu tersenyum sambil melihat mu yang belum sadarkan diri, aku selalu menemaninya, dia selalu berkata padaku, tolong jaga noa, tolong jaga dia, dia adikku, ucapnya walaupun tidak jelas. . . . . .oh iya ini darinya’
“kak Hiroki memberikan ku bingkisan yang dia bawa, sebuah kotak kardus berwarna pink dan di beri pita berwarna coklat muda, aku yang penasaran lalu membuka kotak itu”
‘itu darinya, dia meminta ku untuk memberikannya pada mu, dia membuatnya 3 jam sebelum dia pergi untuk selamanya, di hidup 2 hari setelah dia di bawa kesini, hidup yang singkat namun penuh arti’
“aku yang mendengar dan melihat isi kotak itu menangis sambil menutup mulutku, lalu mengambil foto yang ada di dalam kotak itu, foto terakhir yang aku dapatkan dengannya, terlihat kakak yang tersenyum riang, aku masih tidak percaya dia telah meninggal, aku membalikan bagian foto itu terlihat tulisan tangan kakak yang sedikit berantakan”
‘dia menulisnya dengan penuh perjuangan, tangannya yang penuh dengan alat bantu berjuang untuk menulis kata-kata itu’
“terlihat tulisan bertinta hitam di foto itu”
( aku mohon kau jangan menangis, aku tau kau pasti sedih, maafkan kakak mu ini, tapi ingatlah aku akan selalu melihat mu, aku menyayangi mu, suatu saat kita pasti akan bertemu kembali, aku akan menunggu mu, hiduplah dengan penuh semangat, sampai jumpa, kakak mu tersayang hiroki, jangan lupa aku sangat menyukai bunga jasmine kau ingat ahahaha -^^-)
“hatiku panas sekali rasanya ingin meledak, kenapa dia pergi kenapa?? Kenapa aku tidak ikut bersamanya?? Aku ingin selalu bersamanya!! Aku tidak mau jika harus begini jadinya, kak hiroki. . . .aku menangis melihat semua barang yang ada di dalam kotak itu, terlihat kamera dan juga pulpen yang dia pakai untuk membuat tulisan ini, dan juga boneka beruang teddy putih miliknya”
‘itu semua sekarang menjadi milik mu’ “ucap kak hirosi yang melihat ku sedih”
‘sudah kau jangan menangis lebih baik kita pergi ke makam kakak, ayo kau ikut dengan ku’
“kak hirosi memegang tangan ku yang masih di infuse, lalu membukanya perlahan, tangan ku yang harusnya terasa sakit tidak terasa sama sekali, yang terasa hanyalah hati ku yang sakit seperti terbakar sesuatu, kakak langsung menarikku perlahan turun dari kasur”
‘ayo aku bantu’ “aku yang masih menangis perlahan turun dari kasur, kaki ku yang selama ini terdiam dan tidak di gerakan terlihat seperti orang lumpuh”
‘sepertinya kau masih belum terbiasa untuk berjalan, sini aku gendong’
“kak hirosi membungkukkan badannya lalu menggendong ku keluar dari rumah sakit sambil membawa karangan bunga jasmine dan mawar merah, kak hirosi tau kalau itu bunga kesukaan kak hiroki, kami keluar dari rumah sakit, hari terlihat cerah aku didudukkan di dalam mobil kak hirosi yang berwarna hitam mengkilap, aku hanya memandangi karangan bunga sedangkan kakak ku yang mengemudikan mobil berfokus dengan jalan yang ada di depannya, tibalah kami di tempat itu, makam kakak hiroki, terlihat luas sekali hanya batu nisan bewarna abu dengan tulisan. Kagurazaka Hiroki 1987~2006 terlihat disana”
‘inikah makam kakak??’ “Tanya ku kepada kak hirosi sambil mendekati batu nisan itu”
‘iya. . dia disini sekarang. .’ “jawab kak hirosi yang menggendongku, air mataku sepertinya surut, kakak yang selalu berada di samping ku, selalu bersama ku, selalu memelukku, yang selalu membuatkan makanan untukku sekarang sudah tidak ada, dia pergi dan aku tidak bisa bertemu dengannya lagi, aku di turunkan oleh kak hirosi di depan batu nisan kakak, aku perlahan berjalan mendekatinya, aku hendak jatuh beberapa kali lalu aku merangkak kearahnya”
‘kakak. . maafkan aku. . seharusnya aku yang mati. . .terimakasih kau telah melindungiku, maafkan aku selalu merepotkan mu’
“aku memeluk batu nisan itu sambil menciumnya dangan air mata yang tiba-tiba mengalir, kak hirosi yang melihat langsung memelukku dan juga batu nisan berwarna abu-abu itu”
‘maafkan aku seharusnya aku ada di sisi kalian’
“aku kaget mendengar kak hirosi, kakak ku yang kuat diantara kakak-kakakku yang lain menangis tersedu-sedu di punggung ku”
‘seharsunya aku bersama kalian, dan menjaga kalian, maafkan aku’
“aku yang mendengar kak hirosi berkata seperti itu langsung memeluk kakak ku agar dia berhenti menangis”
‘kakak sudah ya jangan menangis, kasihan kak hiroki’ “ucapku berusaha menenangkan kak hirosi, kakak pun mengerti lalu dia berhenti menangis lalu memelukku lama sekali”
“15 menit berlalu kami berdua memanjatkan doa untuk kak hiroki”
‘kakak yang sudah ada di sisi tuhan, tenang saja, aku akan menjadi manusia yang seperti kakak minta, aku tidak akan sia-siakan hidup ku yang sudah kau selamatkan, aku akan hidup lebih baik, aku akan selalu berusaha, aku tau kau pasti mengamati ku di sana, jadi. . . . .ahahaha aku akan selalu tersenyum jika aku sedih, dan aku tidak akan menangis lagi’
“ucapku dalam hati sambil memejamkan mata dan tersenyum, terasa angin yang lembut melintasi wajahku, seperti tangan kakak yang memelukku erat dan juga hangat”
‘ayo kita pulang’
“kak hirosi mengajakku pulang, akupun meletakkan kedua rangkaian bunga di depan batu nisan kakak aku pun pergi pulang dengan kak hirosi yang menggendong ku kembali”
WUUUSSSH
“seperti ada seseorang melewati kami, aku melirik ke belakang dan melihat. . . . . . .”
‘kakaaak??!!’
“aku membukakan mataku besar-besar melihat kakak yang berdiri di sampng batu nisan dengan baju putih dan wajahnya yang tersenyum melambaikan tangannya yang memegang karangan bunga kami”
WUUUUUUSSS
“terlintas lagi angin yang lebih besar aku tidak bisa melihat kemana perginya kak hiroki karena rambut ku menghalangi, setelah itu aku sering berdiam diri dan selalu tersenyum jika bersedih”
“hiiks. . huaaaaaaa” Teru yang mendengar cerita Noa menangis tersedu-sedu semua orang yang berada di sekitar melihat aneh, noa yang selesai dengan cerita hanya merunduk menyesal, dia menyesal karena kematian kakak nya
“no~noa. . . . .” Teru menatap haru Noa yang tersenyum dengan air mata yang terus mengalir.
“ini untuk mu” Teru menyodorkan sapu tangan nya yang berwarnya abu-abu dengan sudut yang berwarna biru kepada Noa
“haaa” Noa yang melihat perbuatan Teru hanya tersenyum manis membuat Teru yang melihatnya semakin kagum
‘haaa. . .sepertinya aku menyukainya’ Teru berkata dalam hatinya sambil menatap Noa yang sedang mengelap mukanya dengan saputangan milik Teru
“hmm. . .seperti kau dengar dari kakak mu Noa, kau sudah melakukannya. . .” Teru berbicara seperti itu sambil menatap langit yang terlihat dari jendela besar di sampingnya, Noa yang melihat Teru hanya menatap malu.
“kau sudah menjadi perempuan yang baik, kuat dan pintar. . tapi sepertinya kakak mu melupakan satu kata lagi untuk mu” Teru menatap Noa dengan wajah yang pasti, noa yang melihatnya berpikir sesuatu
‘kata apa itu? Apa yang dipikirkannya?’ Noa berpikir dalam kepalanya yang sangat canggih.
“kau sudah menjadi seorang perempuan yang baik kuat dan juga. . .” Teru menghentikan bicaranya membuat Noa yang mendengarnya penasaran
“dan juga. . . .kau sudah menjadi perempuan yang sangat cantik” Teru berbicara dengan wajahnya yang begitu merah, merah yang sangat merah dibandingkan dengan darah sekalipun. Noa yang mendengarnya juga tidak kalah merahnya dengan Teru. Tempat itu jadi terasa sunyi, Teru dan Noa terdiam tanpa berkata sepatah kata.
Noa yang menundukan kepalnya dengan wajah kaget mengalihkan pandangannya kearah sapu tangan teru yang dia pegang, sedangkan teru membuang tatapannya keluar ruangan dengan muka yang ditutupi tangannya yang putih.
“a~aku ma~mau pe~pesan ma~makanan lagi bu~buat teman-temanku ya. .” Teru langsung pergi dari hadapan noa yang masih memakan makanannya.
‘. . . . .hehehe’ Noa yang mendengar dan melihat tingkahlaku Teru yang begitu manis hanya bisa tertawa kecil.
**************************************************************************************************************************************************************************
Kage-Chan : kyaaaaawww. . kenapa-kenapa. . kenapa Teruuu kau lakukan itu!! Huwaaaaa. .
Yuki : salah sendiri punya ide kayak gini. . kalau ga rela kenapa buat ceritanya seperti ini??
Kage-Chan : yaaa kalau ga kayak gini ga bakalan seruuu. . huwaaaa. . .
Yuki : cupcupcup sinii sama aku aja yu *meluk kage-chan*
Kage-Chan : yuuukiiiii. . . *meluk yuki sambil nangis*
PRANG
Kage-Chan,Yuki : eeeh. . .
Teru : ka~kageee. . Yu~yukiii kalian. . . KAGE-CHAN KAU SELINGKUH!!
Kage-chan : se~selingkuh?? Selingkuh apaan??
Teru : itu itu. . apa yang kau lakukan sama yuki??
Kage-Chan : pelukan. . . emang kenapa??
Yuki : aah Teru ganggu aja. .
Teru :tuh kan Kage-Chan kau selingkuh!!
Kage-Chan : teruuuuu selingkuh apaan? emang kita pacaran ya??
Teru : eeh?? Eeh engga yaa??
Yuki : yeeeey dasar lemot. .
Kage-Chan : yaah. . padahal aku harapkan itu. . .
Yuki :hee?? Apa kau bilang kage-chan??
Kage-Chan : e~eeh ti~tidak kok. . a~aku bilang. . . . .aku harap aku bisa pergi main bersama kalian begituu. . ahahahaha ‘selamat’
Teru : eeh?? Bermain?? Ayoo kita main petak umpet. . ayooo Yuki yang jagaa. . ayo kita ngumpet Kege-Chan. .ahaha *narik Kage*
Kage-Chan : ee~eeehhh. . waaaahhh *kebawa pergi*
Yuki : yaah masa aku di sini sendirian!! Ya sudah. . . 1. . . . 2. . . . 3. . .oh iya. .hmm terimakasih sudah mau baca, semoga ceritanya kebayang, ahahahaha. . aku lanjut yaaa. . . 4. . . .5. . . 6. . .7 *ngitung sampai 100*